Pelaksanaan Wisuda Alfa Prima yang Ke-17 (6/11/2021) melahirkan suatu tema yaitu Lata Mahosadhi dengan arti tanaman obat yang mampu menyembuhkan. Tema yang diangkat pada Wisuda Ke -17 ini diharapkan mampu menyembuhkan seluruh civitas akademika dan masayarakat dari pandemi yang sedang melanda kita saat ini.
Wisuda Alfa Prima Ke-17 menjadi salah satu momentum yang sangat ditunggu dengan hadirnya Tari Kebesaran Alfa Prima yang dinamakan “Padma Nataraja”. Tarian ini terinspirasi dari keagungan Bunga Teratai Biru, Padma yang berarti Bunga Teratai/Tunjung, dimana bunga Teratai ini memiliki makna sumber kecerdasan, pengetahuan dan kebijaksanaan. Nataraja yang bermakna Sifat agung dari mahadewa/dewa siwa sebagai pengendali keselarasan jiwa dan pikiran serta memiliki sifat yang lembut, tenang, namun tajam dan tegas.
Padma dan Dewa Siwa merupakan rangkaian yang selalu berdampingan. Warna biru dan putih pada bunga teratai memiliki makna yang begitu kuat. Warna biru yang melambangkan suatu kesucian, cita-cita, maupun tujuan yang tidak dapat dipisahkan dalam diri seseorang serta warna putih yang melambangkan ketulusan serta kesucian.
Menggunakan tabuh semar peggulingan yang dikolaborasikan dengan sentuhan gerong/kidung yang menciptakan keselarasan antara ide dan gerakan tarian. Tarian ini berfokus pada gerakan tari putri yang lembut, tenang, energik dengan pola lantai yang beragam dan penuh kreasi. Tarian ini akan menggambarkan Kampus Alfa Prima sebagai salah satu Kampus Diploma Terbaik di Bali dengan lulusan yang siap kerja, cerdas dna bijaksana.
Tari Padma Nataraja di tarikan oleh 5 orang penari dengan 3 orang penabuh yang terdiri dari penata dan pembina tari I Komang Gangga Putra Hartawan, pembina tabuh Ngurah Agung Riski Restuaji, dan penata gerong Ida Ayu Ketut Widia Utami.
Semoga karya tari yang diciptakan ini bisa benar-benar menjadi ikon Alfa Prima dan dikenal oleh masyarakat luas. (hap)